Ada apa dengan pemikiran positif?
Berbicara tentang berpikir positif. Pernahkah terbayang dalam benak kamu apa keuntungan dari berpikir positif?
Banyak yang beropini tentang;
"Apa yang dipikirkan seseorang itulah yang akan benar-benar terjadi."
Jadi apa maksud dari semua itu? Adakah rasa penasaran untuk mengupas makna apa yang sebenarnya? Baiklah. Kita akan membahas sedikit tentang pikiran yang bisa mempengaruhi kehidupan. Saya pernah membaca suatu buku yang berjudul 'Don't afraid to fail' buku itu membahas tentang betapa pentingnya berpikir positif terutama pada Allah SWT. Mengapa demikian. Karena pikiranlah yang membuat suatu keyakinan yang ada pada diri manusia.
Jika kita yakin dan mempercayai setiap apa yang dijalani adalah skenario-Nya, masalah sesulit apapun pasti bisa terselesaikan dengan sangat mudah, karena yakin dan berpikir positif bahwa allah itu teramat menyayangi hamba-Nya.
Dan sebaliknya, ketika kamu berpikir bahwa masalah ini sangat sulit dan tidak mudah diselesaikan, banyak mengeluh, tidak mau usaha dan terus-terusan menyalahkan takdir, maka lingkupan masalah itu terus saja berada di sekitar mu.
Pernah mendengar cerita seorang guru yang sakit karena perkataan muridnya?
Diceritakan ada seorang guru tengah mengajar dengan keadaan vit atau sehat seperti biasanya. Lalu, tiba-tiba ada murid yang berkata bahwa wajah pak guru itu pucak pasi, hal tersebut dilakukan tentu saja karena ingin bebas dari pelajaran, pasalnya jika pak guru sakit pasti kelas dibebaskan. Lalu guru itu mulai khawatir dan menelepon istri nya dan bercerita perihal apa yang dikatakan muridnya tadi. Setelah itu, pak guru bertanya kembali apakah wajahnya masih pucat, serentak muridnya berkata 'iya' bahwa pak guru sepertinya sakit. Pak guru pun nampak lebih cemas saat itu, keringat nya mulai bercucuran entah kenapa, dan beberapa jam kemudian sekolah pun dibubarkan karena pak guru tidak bisa mengajar. Murid itu pulang ke rumah lebih awal dari biasanya, orang tua dari murid itu terheran-heran dan bertanya pada anaknya mengapa pulang lebih awal. Si anak berkata, bahwa pak guru sakit jadi tidak bisa melanjutkan pelajaran dan pulang lebih awal. Untuk memastikan anaknya berbohong atau tidak, orang tua dari murid itu pun menelepon pak guru untuk memastikan. Namun, yang mengangkat adalah istri dari pak guru dan berkata bahwa suaminya itu benar-benar sakit parah.
Dari cerita itu sudah terlihat jelas bahwa pikiran bisa mengendalikan apa yang ada pada tubuh kita.
Kembali lagi pada pembahasan pertama, jadi mengapa kita harus berpikir positif? Karena pemikiranlah yang akan mengendalikan manusia, seperti ada energi tersendiri di dalam suatu pikiran.
Seperti buku karya David J. Schwartz, Phone. D., yang memperlihatkan bagaimana keberhasilan tidak banyak ditentukan oleh ukuran besar-kecil otak seseorang. Di luar itu, banyak ditentukan oleh ukuran gagasan atau pemikiran seseorang. Menurut Schwartz, semakin ia menggali apa sebenarnya yang terdapat di balik sebuah "Keberhasilan", semakin diamati, dan semakin banyak orang yang ia ajak bicara, maka Schwartz berkesimpulan bahwa sebuah kesuksesan tergantung pada cara berpikir orang tersebut. "Ada keajaiban di dalam pemikiran besar."
David J. Schwartz, Phone. D., The Magic of Thinking Big, (Jakarta : pustaka Delataprasa, 1997), pendahuluan, hal. 9.
“Diri kita seutuhnya adalah hasil dari apa yang kita pikirkan.
Pikiran adalah segalanya. Kita adalah apa yang kita pikirkan.”
– Atribusi kepada Buddha Sidartha Gotama.
Rabu, 11 September 2019
Komentar
Posting Komentar